Jumat, 28 Oktober 2016

Tempat Wisata Yang Bisa Kamu Nikmati Waktu Melewati Jalan Lintas Padang – Bukittinggi


 Tempat Wisata Yang Bisa Kamu Nikmati Waktu Melewati Jalan Lintas Padang – Bukittinggi


Apabila berkunjung ke  Sumatera Barat   tentu kamu akan disajikan dengan  keindahan alam yang sangat mengagumkan dan mempesona setiap mata yang melihatnya sehingga ingin berlama-lama berada disana. Apalagi  kalau ingin ke Bukittinggi sepanjang perjalanan akan kamu jumpai Perbukitan, Gunung, dan Sungai yang indah, Kota Bukittinggi jaraknya sekitar 100km dari kota Padang,  kurang lebih dua jam menggunakan mobil. Berikut ini tempat wisata yang sayang kamu lewatkan apabila kamu melewati jalan lintas Padang - Bukittinggi.

1.  Air Terjun Lembah Anai

Image result for air terjun lembah anai
 Air terjun lembah anai memang begitu mempesona, air terjun ini berada di tepi jalan raya, air terjun  lembah anai mengalir dari atas perbukitan yang hijau dan asri, pengunjung juga bisa berenang  dibawah air terjun ini karena debit airnya tidak terlalu deras dan untuk yang mau mengabadikan  momen indahnya bisa juga photo-photo dari atas rel kareta api yang berada didepan air terjun  tersebut.

2. Puncak  Anai Resort

Image result for anai resort puncak anai
 Anai resort masih satu kawasan dengan malibo anai tapi bedanya anai resort berada di puncak bukit,  jadi disan kita bisa berenang dengan santai sambil menikmati panorama alam di sekitar, kolamnya  juga dilengkapi dengan air mancur yang berada di tengah-tengah kolam tersebut.

3   3. Tirta Alami Malibo anai

Image result for malibu anai
      Malibo anai terkenal dengan pemandian alami, karena air dari pemandian mengalir lansung dari        sungai yang jernih dan bersih, pemandian ini terbuat dari bebatuan alami yang terdapat disekitar          sungai. Disini kita bisa memilih kolam untuk berenang ada yang dalam, dangkal, dan sedang serta di   salah satu kolam terdapat air terjun buatan.



4    4.  Perbatasan Padang Panjang dan Tanah Datar

 Disini memang tidak ada kolam renang tapi yang disajikan disini adalah panorama alam lembah anai  dari titik tertinggi di silaing, disini kita bisa menikmati perlintasan kareta api yang di bangun pada zaman  belanda, dan kalau beruntung kita juga bisa melihat kareta api lewat di jembatan tersebut.



Jumat, 21 Oktober 2016

5 Tempat Wisata Gratis di Kota Bukittinggi


Bukittinggi merupakan kota Wisata yang sudah terkenal di Indonesia bahkan sampai ke mancanegara jadi tidak heran bila berkunjung ke Bukittinggi banyak kita temukan wisatawan asal Malaysia, Singapore, Thailand, China dan Negara Eropa. tempat wisata merupakan lokasi favorit bagi  kita semua untuk melepas penat dari aktivitas kerja yang melelahkan maupun untuk menghilangkan kebosanan. Dan untuk kamu yang ingin pergi ke tempat-tempat wisata favorit di Bukittinggi tanpa bikin kantong kosong, 5 tempat wisata  berikut ini bisa kamu kunjungi secara gratis:


1.      Jam Gadang



sumber gambar: tabunginfo.blogspot.co.id
Jam Gadang  merupakan  ikonnya  kota bukittinggi dan merupakan tempat favorit bagi wisatawan     lokal dan mancanegara karena selain terletak di pusat kota Bukittinggi disana pemandangannya bagus dari sana kita bisa melihat gunung Merapi dan gunung Singgalang, sedikit informasi Jam Gadang selesai bangun 1926 dan  arsitektur menaranya dirancang oleh Yazid Rajo Mangkuto.



2.      Ngarai Sianok

Image result for photo ngarai sianok
sumber gambar: bintang.com

Ngarai Sianok merupakan bagian dari patahan yang membelah dua pulau sumatra yang disebut dengan belahan Semangka. Patahan ini membentuk dinding curam dan berkelok-kelok sehingga membentuk lembah yang hijau, lembah hijau ini membentang sepanjang  15km, di tengahnya dialiri sungai yang  jernih bernama Batang Sianok.



3.      Jenjang Koto Gadang (Greet Wall)

Image result

Image result for great wall koto gadang

Janjang Koto Gadang  sering  juga disebut dengan Tembok Cina karena apabila kita berkunjung  kesini akan terasa berada di Tembok  Besar Cina,  Jenjang Koto Gadang melintasi Ngarai Sianok sepanjang sekitar 1km yang menghubungkan Kota Bukittinggi dengan Kabupaten Agam,  pada saat menelusuri Jenjang Koto Gadang disana akan kita jumpai jembatan  gantung untuk menyebarngi sungai dan juga disediakan beberapa pos-pos untuk beristirahat.
4.      Jenjang Seribu
Image result for janjang saribu
janjang seribu hampir mirip dengan janjang koto gadang tapi janjang saribu lebih pendek yaitu sekitar 780 meter, kalau berjalan kaki sekitar 30 menit dari ujung ke ujung. dulunya tempat ini dianggap remeh oleh orang akan tetapi setelah dilakukan renovasi bangunan ini menjadi begitu lebih menarik dan dengan demikian semakin banyak orang yang memanfaatkannya untuk selfie. sedangkan untuk lebarnya sekitar 2 meter, tapi harus hati hati karena janjang saribu lumayan curam.

5.      Taman Ngarai Maaram
Image result
sumber gambar: @intanzvap
Taman Maaram merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH), Taman Maaram mempunyai luas  1hektar dan dilengkapi fasilitas permainan anak berupa Seluncuran dan Ayunan dan yang paling menarik disediakan tempat selfie yang dinamakan Titian Selfie yang menghadap  lansung ke Ngarai Sianok, saat selfie diatasnya maka akan berada di bibir Ngarai yang akan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan.

Rabu, 19 Oktober 2016

Daftar Nama Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Bar


Provinsi Sumatera Barat seluas 42.297,30 km² ini berbatasan dengan empat provinsi, yakni Sumatera UtaraRiauJambi, dan Bengkulu.  yang terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota pada tahun 2015 berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
No
Kode
Kabupaten/Kota
Luas (km2)
%
1
13.01
Kabupaten Pesisir Selatan
5,749.89
13.686%
2
13.02
Kabupaten Solok
3,738.00
8.897%
3
13.03
Kabupaten Sijunjung
3,130.40
7.451%
4
13.04
Kabupaten Tanah Datar
1,336.10
3.180%
5
13.05
Kabupaten Padang Pariaman
1,332.51
3.172%
6
13.06
Kabupaten Agam
1,804.30
4.295%
7
13.07
Kabupaten Lima Puluh Kota
3,571.14
8.500%
8
13.08
Kabupaten Pasaman
3,947.63
9.396%
9
13.09
Kabupaten Kepulauan Mentawai
6,011.35
14.308%
10
13.10
Kabupaten Dharmasraya
2,961.13
7.048%
11
13.11
Kabupaten Solok Selatan
3,346.20
7.965%
12
13.12
Kabupaten Pasaman Barat
3,887.77
9.254%
13
13.71
Kota Padang
693.66
1.651%
14
13.72
Kota Solok
71.29
0.170%
15
13.73
Kota Sawahlunto
231.93
0.552%
16
13.74
Kota Padangpanjang
23.00
0.055%
17
13.75
Kota Bukittinggi
25.24
0.060%
18
13.76
Kota Payakumbuh
85.22
0.203%
19
13.77
Kota Pariaman
66.13
0.157%
 
 
Total
42,012.89
100.000%

Dari data di atas, maka kabupaten dengan luas wilayah terbesar adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai dan kabupaten dengan luas wilayah terkecil adalah Kabupaten Padang Pariaman, sedangkan kota dengan luas wilayah terbesar adalah Kota Padang dan kota dengan luas wilayah terkecil adalah Kota Padangpanjang.


sumber:
http://informasipedia.com/wilayah-indonesia/daftar-luas-kabupaten-kota-di-indonesia/651-daftar-luas-kabupaten-kota-di-provinsi-sumatera-barat.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barat

Sejarah Provinsi Sumatera Barat

Sumatera Barat adalah Propinsi yang mempunyai sejarah panjang, dimana setiap sejarahnya mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Minangkabau.

 Asal Usul Sumatera Barat 

Nama Provinsi Sumatera Barat bermula pada zaman Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), dimana sebutan wilayah untuk kawasan pesisir barat Sumatera adalah Hoofdcomptoir van Sumatra's westkust. Kemudian dengan semakin menguatnya pengaruh politik dan ekonomi VOC, sampai abad ke 18 wilayah administratif ini telah mencangkup kawasan pantai barat Sumatera mulai dari Barus sampai Inderapura.

Awal Mulanya Minangkabau 

Sejarah bermula pada masa kerajaan Adityawarman, yang merupakan tokoh penting di Minangkabau. Seorang Raja yang tidak ingin disebut sebagai Raja, pernah memerintah di Pagaruyung, daerah pusat kerajaan Minangkabau. Adityawarman adalah seoranga Raja yang berjasa memberi sumbangsih bagi alam Minangkabau, selain itu beliau juga orang pertama yang memperkenalkan sistemkerajaan di Sumatera Barat. Sejak pemerintahan Raja Adityawarman tepatnya pertengahan abad ke-17, Propinsi ini lebih terbuka dengan dunia luar khususnya Aceh. Karena hubungan dengan Aceh yang semakin intensif melalui kegiatan ekonomi masyarakat, akhirnya mulai berkembang nilai baru yang menjadi landasan sosial budaya masyarakat Sumatera Barat. Agama Islam sebagai nilai baru tersebut berkembang di kalangan masyarakat dan berangsur-angsur mendominasi masyarakat Minangkabau yang sebelumnya didominasi agama Buddha. Selain itu sebagian kawasan di Sumatera Barat yaitu pesisir pantai barat masih berada di bawah kekuasaan kerajaan Pagaruyung, namun kemudian menjadi bagian dari kesultanan Aceh. 

Melirik sejarah singkat Minangkabau, merupakan salah satu desa yang berada di kawasan Kecamatan Sungayang, Tanah Datar, Sumatera Barat. Desa tersebut awalnya merupakan tanah lapang. Namun karena adanya isu yang berkembang bahwa Kerajaan Pagaruyung akan di serang kerajaan Majapahit dari Provinsi Jawa maka terjadilah peristiwa adu kerbau atas usul kedua belah pihak. Kerbau tersebut mewakili peperangan kedua kerajaan. Karena kerbau Minang berhasil memenangkan perkelahian maka muncul kata manang kabau yang selanjutnya di jadikan nama Nagari atau desa tersebut. Upaya penduduk setempat mengenang peristiwa bersejarah tersebut, penduduk Pagaruyung mendirikan sebuah rumah loteng (rangkiang) dimana atapnya mengikuti bentuk tanduk kerbau. Menurut sejarah, rumah tersebut didirikan di batas tempat bertemunya pasukan Majapahit yang di jamu dengan hormat oleh wanita cantik Pagaruyung. Situasi masyarakat saat itu umumnya hidup dengan cara berdagang, bertani sawah, hasil hutan dan mulai berkembang pertambangan emas. Beberapa pernyataan timbul bahwa alat transportasi yang digunakan untuk menelusuri dataran tinggi Minangkabau adalah kerbau. Alasan menggunakan kerbau karena agama yang dipercaya pada waktu itu di ajarkan untuk menyayangi binatang gajah, kerbau, dan lembu. Karena ajaran tersebut mereka menggunakan kerbau sebagai masyarakat dengan adu kerbau. 

Bukti arkeolog mengatakan bahwa daerah kawasan Minangkabau yaitu Lima puluh Koto merupakan daerah yang dihuni pertama kali oleh nenek moyang orang Minang. Di daerah tersebut mengalir sungai-sungai yang dijadikan sarana transportasi pada zaman dulu. Nenek moyang orang Sumatera di perkirakan berlayar melalui rute ini dan sebagian diantaranya menetap dan mengembangkan peradabannya di sekitar Lima puluh Koto tersebut. Terbukanya provinsi Sumatera Barat terhadap dunia luar menyebabkan kebudayaan yang semakin berkembang oleh bercampurnya para pendatang. Jumlah pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah menyebabkan persebaran penduduk ke berbagai lokasi Sumatera Barat. Sebagian menyebar ke selatan dan sebagian ke bagian barat Sumatera. 

Jatuhnya kerajaan Pagaruyung dan terlibatnya negara Belanda di Perang Padri, menjadikan daerah pedalaman Minangkabau menjadi bagian dari Pax Nederlandica oleh pemerintah Hindia Belanda. Kemudian daerah Minangkabau di bagi menjadi Residentie Padangsche Bovenlanden serta Benedenlanden. Pada zaman VOC, Hoofdcomptoir van Sumatra's westkust merupakan sebutan untuk wilayah pesisir barat Sumatera. Hingga abad ke-18, Provinsi Sumatera Barat semakin terkena pengaruh politik dan ekonomi akhirnya kawasan ini mencakup daerah pantai barat Sumatera. Kemudian mengikuti perkembangan administratif pemerintahan Belanda, kawasan ini masuk dalam Pemerintahan Sumatra's Westkust dan di ekspansi lagi menggabungkan Singkil dan Tapanuli. Pada 1905, wilayah Singkil dialihkan ke Residen Aceh, dan Tapanuli dijadikan residen Tapanuli. Memasuki tahun 1914, pemerintahan Sumatera’s Westkust statusnya diturunkan menjadi Residen Sumatera’s Westkust. Kemudian wilayah Mentawai di tambahkan di Samudera Hindia menjadi bagian dari Residen Sumatera. 21 tahun berikutnya tepatnya 1935 kawasan Kerinci dimasukkan juga ke bagian Residen Sumatera. Setelah perpecahan pemerintahan Sumatra’s Ootkust, kedua wilayah yaitu Kuantan Singingi dan Rokan Hulu dimasukkan ke Residen Riouw, dan dengan waktu yang hampir sama dibentuk Residen Djambi. 

Selanjutnya masa pendudukan Jepang di kawan ini, Residen Sumatera’s Westkust berganti nama dengan bahasa Jepang yaitu Sumatora Nishi Kaigan Shu. Karena alasan strategi militer, wilayah Kampar akhirnya dikeluarkan dari Residen Sumatera’s Westkust atau Sumatora Nishi Kaigan Shu kemudian digabung ke wilayah Rhio Shu. Sampai awal kemerdekaan negara Indonesia tahun 1945, daerah Sumatera Barat digabungkan dalam Provinsi Sumatera yang berdomisili di Bukittinggi. Tahun 1949 Provinsi Sumatera mengalami perpecahan menjadi 3 kawasan, yakni provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Tengah yang mencakup Sumatera Barat, Jambi dan Riau. 



sumber:
http://www.pelangiholiday.com/2013/12/asal-usul-sumatera-barat-sejarah.html
http://kerjasamarantau.sumbarprov.go.id/berita-sejarah-provinsi-sumatera-barat.html